Karena pesatnya perkembangan agama ini pula sastra tulis Melayu bangkit kembali dan tumbuh subur setelah mati beberapa waktu karena hancurnya pusat kebudayaan mereka yang lama Sriwijaya. Tetapi sastra baru yang muncul itu sama sekali bukan kesinambungan dari tradisi sebelumnya, karena corak sastra, estetika dan kandungan isinya sangat berbeda dari karya-karya yang pernah berkembang sebelumnya. Sastra Melayu pada zaman yang baru ini dijiwai oleh semangat keagamaan yang berbeda dari semangat keagamaan yang mendasari sastra sebelumnya.